Laman

Panel LCD

Minggu, 06 Maret 2011

Napoleon Bonaparte

Kaisar Napoleon Bonaparte (lahir di pulau Korsika, 15 Agustus 1769 – meninggal 5 Mei 1821 pada umur 51 tahun) berasal dari sebuah keluarga bangsawan lokal dengan nama Napoleone di Buonaparte (dalam bahasa Korsika, Nabolione atau Nabulione). Di kemudian hari ia mengadaptasi nama Napoléon Bonaparte yang lebih yang lebih berbau Perancis.


Daftar i

[sembunyikan]

Asal-usul dan pendidikan


Ayah Napoleon, Carlo Bounaparte adalah perwakilan Korsika di Kerajaan Louis XVI.
Napoleon Bonaparte adalah anak kedua dari tujuh bersaudara. Ia lahir di Casa Bounaparte, di kota Ajaccio, Korsika, pada tanggal 15 Agustus 1769, satu tahun setelah kepulauan tersebut diserahterimakan Republik Genoa kepada Perancis.[1] Ia lahir dengan nama Napoleone di Bounaparte, namun ia mengubah namanya menjadi Napoléon Bonaparte yang lebih berbau Perancis.[note 1]
Keluarga Bounaparte adalah keluarga bangsawan yang berasal dari Italia, yang pindah ke Korsika di abad ke-16/[3] Ayahnya, Nobile Carlo Bounaparte, seorang pengacara, pernah menjadi perwakilan korsika saat Louis XVI berkuasa di tahun 1777. Ibunya bernama Maria Letizia Ramolino. Ia memiliki seorang kakak, Joseph; dan 5 adik, yaitu Lucien, Elisa, Louis, Pauline, Caroline, dan Jérôme. Napoleon di baptis sebagai katolik beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang kedua, tepatnya tanggal 21 Juli 1771 di Katerdal Ajaccio.[4]
Kebangsawanan, kekayaan, serta koneksi keluarganya yang luas memberikan Napoleon kesempatan yang luas untuk belajar hingga ke jenjang yang tinggi.[5] Pada bulan Januari 1779, Napoleon didaftarkan pada sebuah sekolah agama di Autun, Perancis, untuk belajar bahasa Perancis, dan pada bulan Mei ia mendaftar di sebuah akademi militer di Brienne-le-Château. Di sekolah, ia berbicara dengan logat Korsika yang kental sehingga ia sering dicemooh teman-temannya; memaksanya untuk belajar.[6] Napoleon pintar matematika, dan cukup memahami pelajaran sejarah dan geografi.[7] Setelah menyelesaikan pendidikannya di Brienne pada 1784, Napoleon mendaftar di sekolah elit École Militaire di Paris. Di sana ia dilatih menjadi seorang perwira artileri. Ketika bersekolah di sana, ayahnya meninggal. Ia pun dipaksa menyelesaikan sekolah yang normalnya memakan waktu dua tahun itu menjadi satu tahun. Ia diuji oleh ilmuwan terkenal Pierre-Simon Laplace, yang di kemudian hari ditunjuk oleh Napoleon untuk menjadi anggota senat.[8]

Karier militer

Ia menjadi siswa di Akademi Militer Brienne tahun 1779 pada usia 10 tahun, kecerdasannya membuat Napoleon lulus akademi di usia 15 tahun. Karier militernya menanjak pesat setelah dia berhasil menumpas kerusuhan yang dimotori kaum pendukung royalis dengan cara yang sangat mengejutkan: menembakkan meriam di kota Paris dari atas menara. Peristiwa itu terjadi tahun 1795 saat Napoleon berusia 26 tahun. Berbagai perang yang dimenangkannya diantaranya melawan Austria dan Prusia.

[Masa kejayaan

Pada masa kejayaannya, Napoleon Bonaparte menguasai hampir seluruh dataran Eropa baik dengan diplomasi maupun peperangan. Diantaranya adalah Belanda dengan diangkatnya adiknya Louis Napoleon,Spanyol dengan diangkatnya Joseph Napoleon, Swedia dengan diangkatnya Jenderal Bernadotte sebagai raja yang kemudian melakukan pengkhianatan, sebagian besar wilayah Italia yang direbut dari Austria dan Polandia dengan diangkatnya Joseph Poniatowski sebagai wali negara Polandia.

Pernikahan

Menikahi seorang janda bernama Joséphine de Beauharnais, kehidupan perkawinan Napoleon penuh dengan ketidakpercayaan dan perselingkuhan diantaranya perselingkuhan Napoleon dengan gadis Polandia Maria Walewska sampai akhirnya Joséphine menjadi istri yang setia. Karena usianya yang lebih tua, Joséphine tidak memberikan keturunan pada Napoleon yang kemudian diceraikannya. Kemudian menikah lagi dengan Putri Kaisar Austria Marie Louise putri dari Kaisar Francois I yang mengikat persekutuan Austria dan Perancis yang dilakukan Kaisar Austria atas nasihat perdana menteri Matternich untuk menyelamatkan negaranya. Pernikahan itu berakhir dengan kekalahan Napoleon yang pertama dengan jatuhnya kota Paris akibat diserang Rusia, Austria dan Prusia serta dibuangnya Napoleon ke pulau Elba. Marie Louise sendiri dibawa pulang oleh ayahnya ke Wina.

Kemenangan dan kekalahan


Bonaparte Before the Sphinx, (1868) dilukis oleh Jean-Léon Gérôme, Hearst Castle
Namun tidak semua peperangan di Eropa dimenangkannya. Kegagalannya menghadapi gerilyawan di Spanyol. Kekalahan pada pertempuran laut di Trafalgar antara armada Perancis-Spanyol yang dipimpin oleh Admiral Villeneuve dengan armada Britania Raya yang dipimpin oleh Laksamana Nelson meskipun Nelson gugur dalam pertempuran ini (terkena tembakan sniper Perancis). Kegagalan dalam kampanye di Mesir yang akibatnya berhadapan dengan kekuatan Britania, Mesir dan Turki. Kegagalan dalam menyerang Rusia karena ketangguhan dan kecerdikan strategi Jendral Kotusov dan Tsar Aleksandr I dalam menghadapi pasukan Perancis dengan memanfaatkan musim dingin Rusia yang dikenal mematikan serta pengkhianatan Raja Swedia Jendral Bernadotte. Strategi Rusia dalam hal ini adalah membakar kota Moskwa ketika Napoleon berhasil menaklukkan kota itu dan mengharapkan sumber logistik baru. Kekalahan di Rusia diulangi lagi oleh Adolf Hitler dari Jerman pada Perang Dunia II. Kekalahan yang mengakhiri kariernya sebagai Kaisar Perancis setelah melarikan diri dari Pulau Elba dan memerintah kembali di Perancis selama 100 hari adalah kekalahan di Waterloo ketika berhadapan dengan kekuatan Inggris yang dipimpin Duke of Wellington, Belanda oleh Pangeran van Oranje dan Prusia yang dipimpin oleh General Blücher serta persenjataan baru hasil temuan Jendral Shrapnel dari Inggris, yang mengakibatkan dia dibuang ke Pulau Saint Helena sampai wafatnya.

Referensi

  1. ^ McLynn 1998, p.6
  2. ^ Asprey 2000, p.4
  3. ^ McLynn 1998, h.2
  4. ^ "Cathedral—Ajaccio". La Fondation Napoléon. http://www.napoleon.org/en/magazine/museums/files/Cathedral-Ajaccio.asp. Diakses pada 31 Mei 2008. 
  5. ^ Cronin 1994, p.27
  6. ^ McLynn 1998, p.18
  7. ^ Asprey 2000, p.13
  8. ^ McLynn 1998, p.26

Catatan kaki

  1. ^ Napoleon disebut Nabolione dalam Bahasa Korsika.[2]

Lihat pula

Pranala luar


Jabatan politik
Didahului oleh:
Louis XVII
de facto
Raja Perancis
1804-1814
Digantikan oleh:
Louis XVIII
Didahului oleh:
Louis XVIII
Raja Perancis
1815-1815
Digantikan oleh:
Louis XVIII
Lambang Kerajaan Perancis Raja Perancis Lambang Kerajaan Perancis
Hugues Capet
987-996
Robert II
996-1031
Henri I
1031-1060
Philippe I
1060-1108
Louis VI
1108-1137
Louis VII
1137-1180
Philippe II
1180-1223
Louis VIII
1223-1226
Louis IX
1226-1270
Philippe III
1270-1285
Philippe IV
1285-1314
Louis X
1314-1316
Jean I
1316-1316
Philippe V
1316-1322
Charles IV
1322-1328
Philippe VI
1328-1350
Jean II
1350-1364
Charles V
1364-1380
Charles VI
1380-1422
Charles VII
1422-1461
Louis XI
1461-1483
Charles VIII
1483-1498
Louis XII
1498-1515
François I
1515-1547
Henri II
1547-1559
François II
1559-1560
Charles IX
1560-1574
Henri III
1574-1589
Henri IV
1589-1610
Louis XIII
1610-1643
Louis XIV
1643-1715
Louis XV
1715-1774
Louis XVI
1774-1791
Louis XVII
1792-1795
Louis XVIII
1814-1815
1815-1824
Charles X
1824-1830

Louis XVI Raja Rakyat Perancis 1791-1792
Napoléon I Kaisar Perancis 1804-1814
Napoléon II Kaisar Perancis 1815-1815
Louis-Philippe I Raja Rakyat Perancis 1830-1848
Napoléon III Kaisar Perancis 1852-1870
Lihat pula: Sejarah Perancis - Kapetia - Valois - Bourbon


Tidak ada komentar:

Posting Komentar